Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Membuat Satu Set iPhone?


POLEMIK buruh pabrik Apple di China seolah tidak ada habis-habisnya. Foxconn, produsen komponen dan pabrik perakitan Apple di Cina terus menerima serangan yang mengecam kelayakan kerja para buruh.

Bill Weir, pembawa berita stasiun televisi ABC baru-baru ini mengadakan investigasi ke lokasi pabrik Foxconn dan melihat langsung seperti apa kondisi para buruh di sana.

Seperti dilansir Huffington Post, lewat investigasi ini, Weir mendapatkan sejumlah fakta, termasuk berapa banyak pekerja dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu set iPhone.

Data-data ini dibeberkan di tayangan berita Nightline milik ABC.

1. Kemajuan Apple sebagai raksasa industri tekno membuat Weir percaya, pabrik Apple pasti dipenuhi mesin-mesin dan robot super canggih yang mempercepat produksi. Rupanya, kebanyakan proses pembuatan dan perakitan komponen dilakukan secara manual dengan tenaga tangan.

Untuk membuat satu buah iPhone dibutuhkan waktu lima hari, melewati 141 tahapan yang dikerjakan oleh 325 pekerja. Ya, hanya untuk membuat satu unit iPhone.

2. Para buruh bekerja dalam dua shift yang masing-masing durasinya 12 jam. Dalam sehari, mereka ditargetkan untuk membuat 300.000 modul kamera iPad. Mereka juga harus membuat komponen dari aluminum mentah sebanyak 10.000 buah per jam.

3. Para buruh tinggal dalam sebuah asrama yang menampung tujuh orang dalam satu kamar. Mereka tidak menempati asrama ini secara cuma-cuma, namun harus membayar sekitar Rp.158.000 per bulan. Ini hanya biaya asrama saja, belum termasuk biaya makan yang juga harus ditanggung sendiri.

4. Dalam satu shift, para pekerja mendapat waktu istirahat makan selama dua jam. Mereka harus membeli makanan di kantin pabrik yang harganya sekitar Rp 6.400 per menu. Nominal ini sebanding dengan seperempat gaji mereka dalam satu jam.

5. Setelah serangkaian percobaan bunuh diri yang dilakukan para buruh, bos baru Apple, Tim Cook, terbang ke China untuk menginvestigasi kasus ini. Cook bahkan menyewa satu tim psikiater untuk menyelidiki kondisi kejiwaan para pekerja.

6. Weir menemukan banyak sekali buruh di bawah umur, bahkan dia mengaku tidak menemukan satu pun yang usianya di atas 30. Para pekerja kebanyakan berasal dari pedesaan dan rela merantau untuk bekerja di Foxconn. Pihak Foxconn jeli menyembunyikan data para pekerja saat departemen tenaga kerja setempat melakukan inspeksi.

7. Walau melakukan banyak pelanggaran, pimpinan Foxconn mengaku tidak keberatan kalau harus menaikkan gaji para pekerja.

8. “Mengapa tidak? Jika kami menaikkan gaji, tidak hanya para buruh yang senang, tapi kami dan pemerintah China juga akan senang,” tutur salah seorang eksekutif Foxconn, Louis Woo. sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...