LIBAS HABIS: Tepatnya di Eropa bagian Utara. Para ahli yang bernaung di Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) sedang meneliti bakteri yang menyebabkan 18 kematian di benua tersebut. Karna bakteri tersebut belum pernah terjadi seperti ini sebelumnya.
E-Coli atau Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri negatif. Awalnya bakteri ini tidak berbahaya bagi kesehatan manusia bahkan dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2 atau mencegah bakteri lain dalam usus.
Tes awal menunjukkan bakteri ini berbentuk mutan dari dua jenis E-coli, yang memiliki gen agresif. Mungkin hasil awal ini bisa menjelaskan mengapa wabah tersebut telah begitu mematikan.
"Ini adalah bakteri E-Coli unik yang belum pernah diisolasi dari pasien sebelumnya," kata Hilde Kruse, seorang pakar ahli pangan WHO, kepada kantor berita AP.
Kruse mengatakan bakteri ini memiliki berbagai karakteristik, itu membuatnya lebih ganas dan racunnya menghasilkan ratusan strain E-Coli yang masuk dalam usus.
Para ilmuwan Cina di Beijing dari Genomics Institute, yang telah meneliti bakteri, juga mengatakan itu membawa gen yang membuatnya resisten terhadap beberapa kelas antibiotik.
"Ini adalah E-coli strain baru bakteri yang sangat menular dan beracun," kata para peneliti negeri Tirai Bambu.
Buntut kian banyaknya korban, pemerintah Rusia mengeluarkan kebijakan akan melarang impor sayuran dari negara-negara Uni Eropa.
E-coli bisa menular ketika kita tidak menerapkan hidup bersih. Untuk menghindari terjangkitnya wabah baru ini, dari bawaan makanan, WHO merekomendasikan orang mencuci tangan mereka sebelum makan atau memasak makanan.
Kemudian diminta juga memisahkan daging mentah dan matang dari makanan lain; benar-benar memasak makanan; dan mencuci buah-buahan dan sayuran, terutama jika dimakan mentah.
Follow @LibasHabis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar