4 Hal yang Membuat Indonesia Terancam Jadi Negara Gagal

Jakarta Lembaga nirlaba The Fund for Peace merilis indeks negara gagal untuk tahun 2012. Lembaga yang berbasis di Washington DC ini menempatkan Indonesia di peringkat 63 dari 177 negara dengan total indeks 80,6. Nah, ada 4 hal yang menempatkan Indonesia dalam posisi ini. Apa saja?

Berdasarkan hasil penelitian yang dilansir The Fund for Peace pada Juli 2012, ada sejumlah indikator yang digunakan dalam memposisikan suatu negara, dekat atau jauh dari kegagalan. Lembaga ini menggunakan indikator sosial dan ekonomi serta indikator politik dan ekonomi.

Dari 11 items yang menjadi indikator, Indonesia punya nilai terburuk di 4 hal yakni demografi, ketidakmerataan pembangunan ekonomi, kekerasan terhadap minoritas serta ketidakmampuan negara melindungi kelompok rentan, dan lemahnya aparat keamanan. Sedangkan skor terbaik Indonesia adalah dalam hal kemiskinan dan ekonomi.

Dalam pengukuran kapasitas, Indonesia memiliki rata-rata penilaian cukup. Kepemimpinan, militer, polisi, pengadilan, pelayanan sipil dan civil society diberi nilai cukup. Sedangkan yang diberi nilai lemah adalah media.

Dalam memberi penilaian kepemimpinan hal yang diukur adalah terkait hak politik, kebebasan sipil, demokrasi, partai politik, stabilitas, keterwakilan, efektivitas pemerintah, dan profesionalisme pemerintah.

Saat memberi penilaian militer hak yang diukur adalah pasukan per kapita, profesionalisme militer, integritas nasional, belanja militer (total dan persen dari GDP). Sedangkan dalam pemberian nilai untuk media merupakan kombinasi indeks dari kualitas lingkungan di mana kebebasan media dapat berkembang dan efektif. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah kebebasan pers, efektivitas media, serta akses televisi radio dan internet.

Indonesia berada di peringkat 63 bersama-sama dengan Gambia. Kedua negara mendapat indeks yang sama yakni 80,6.

Wakil Menteri Menkum HAM Denny Indrayana menyebut ada kecenderungan peringkat sejak tahun 2005 serta memiliki skor yang terus membaik. Denny menjelaskan, sejak tahun 2005 nilai indeks Indonesia terus membaik. Disebutkan pada tahun 2006 nilai indeks Indonesia adalah 89,2, lalu pada tahun 2007 naik menjadi 84,4.

"Nilai 83,3 pada tahun 2008; 84,1 pada tahun 2009; 83,1 ditahun 2010; 81,6 pada tahun 2011 dan terakhir 80,6 tahun 2012," sebutnya.

Oleh karenanya, Denny menilai sangat tidak fair jika menilai Indonesia menuju negara gagal dengan hanya mendasarkan pada peringkat Indonesia yang turun hanya satu di tahun 2012, tanpa melihat nilai indeks yang terus membaik di tahun sebelumnya sejak tahun 2005.

"Peringkat 63 di tahun 2012 memang penurunan dibandingkan peringkat 64 di tahun 2011. Namun, tetap jauh lebih baik dari peringkat terburuk ke-32 di tahun 2006, 55 tahun 2007, 60 tahun 2008, 62 tahun 2009, 61 tahun 2010," terangnya.

Nilai indeks Indonesia 80,6 adalah nilai indeks tertinggi sejak survei diadakan oleh lembaga Fund for Peace. Denny juga menyimpulkan bahwa Indonesia bukan malah mendekat menuju negra gagal tetapi semakin jauh berdasarkan survei tersebut.


(vit/ndr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...