Keseimbangan keuangan adalah hal yang penting untuk menjaga hubungan pernikahan.
Survei terhadap sekitar 23 ribu orang melalui situs Today.com dan Self.com mengungkap, perempuan cenderung dua kali lebih sering berbohong tentang uang kepada pasangannya.
Seperempat dari responden menyatakan pernah berbohong tentang harga barang yang baru saja dibeli. Umumnya, berbohong dengan mengatakan barang mahal yang dibeli itu adalah barang sale, padahal bukan.
Sekitar 56 persen perempuan mengatakan pernah berbohong tentang uang di suatu titik saat menjalani hubungan. Sementara lelaki, yang mengaku pernah berbohong soal uang dalam hubungan mencapai 37 persen.
Padahal, mayoritas partisipan (sekitar dua per tiga) mengatakan kesetiaan terhadap komitmen finansial sama pentingnya dengan integritas seksual.
Survei ini juga mendapati, kemungkinan menyembunyikan struk belanja hasil pembelian dari pasangan lebih banyak dilakukan perempuan. Sepertiga perempuan mengakui melakukan hal ini.
Sebagai tambahan, sekitar seperempat perempuan mengatakan pernah berbohong ke pasangannya mengenai kebaruan suatu barang. Barang baru dibilang barang lama.
Ketika ditanyakan mengapa mereka menyembunyikan perihal keuangan, sekitar sepertiga perempuan beralasan, uang itu juga adalah hak mereka, jadi sudah hak mereka untuk menggunakannya.
Sekitar sepertiga perempuan mengatakan tak sepakat dengan cara pasangannya menghabiskan uang.
Sementara itu, pakar hubungan mengatakan, urusan tentang keuangan adalah hal yang penting dalam menjaga hubungan.
"Sejak dulu, yang beredar tentang pengetahuan terhadap sebuah hubungan lebih kepada pencarian pasangan jiwa. Padahal, di bawah ide itu ada hal lain yang penting. Bagi kebanyakan orang, uang adalah hal yang penting untuk mengarahkan dan mempertahankan sebuah pernikahan," kata Bradford Wilcox, direktur The National Marriage Project, dari University of Virginia.
Namun, diakui Wilcox, tidak semua rahasia keuangan akan sama membahayakannya dengan masalah lain dalam pernikahan.
Contoh, menyembunyikan struk belanja sepatu dengan harga sedikit di atas rata-rata tidak akan separah berbohong tentang bercinta dengan orang lain.
Namun, pola suka menyembunyikan struk belanja yang nilainya sangat besar, apalagi tagihan kartu kredit yang membengkak bisa menyembunyikan masalah hubungan yang besar, bahkan petunjuk salah satu pasangan itu siap mengakhiri hubungan. Ini yang berbahaya.
"Berbohong soal uang cenderung berada pada posisi yang abu-abu, sementara bohong soal masalah seksual cenderung hitam-putih," jelas Wilcox.
Scott Stanley, pengarang buku Fighting for Your Marriage mengatakan, bagaimana pasangan menghadapi pertengkaran mengenai masalah keuanganlah yang terpenting, serta bagaimana mengkomunikasikan tentang hal itu.
Menurut Wilcox, risetnya menunjukkan, pertarungan dengan utang adalah hal umum yang membuat ketegangan dalam hubungan, sementara menabung untuk masa depan adalah hal yang baik untuk hubungan.
"Karena menabung merupakan pertanda Anda dan dia sama-sama punya bayangan untuk memiliki aset bersama di masa depan," jelasnya.
Penulis: Today/ Nadia Felicia
Survei terhadap sekitar 23 ribu orang melalui situs Today.com dan Self.com mengungkap, perempuan cenderung dua kali lebih sering berbohong tentang uang kepada pasangannya.
Seperempat dari responden menyatakan pernah berbohong tentang harga barang yang baru saja dibeli. Umumnya, berbohong dengan mengatakan barang mahal yang dibeli itu adalah barang sale, padahal bukan.
Sekitar 56 persen perempuan mengatakan pernah berbohong tentang uang di suatu titik saat menjalani hubungan. Sementara lelaki, yang mengaku pernah berbohong soal uang dalam hubungan mencapai 37 persen.
Padahal, mayoritas partisipan (sekitar dua per tiga) mengatakan kesetiaan terhadap komitmen finansial sama pentingnya dengan integritas seksual.
Survei ini juga mendapati, kemungkinan menyembunyikan struk belanja hasil pembelian dari pasangan lebih banyak dilakukan perempuan. Sepertiga perempuan mengakui melakukan hal ini.
Sebagai tambahan, sekitar seperempat perempuan mengatakan pernah berbohong ke pasangannya mengenai kebaruan suatu barang. Barang baru dibilang barang lama.
Ketika ditanyakan mengapa mereka menyembunyikan perihal keuangan, sekitar sepertiga perempuan beralasan, uang itu juga adalah hak mereka, jadi sudah hak mereka untuk menggunakannya.
Sekitar sepertiga perempuan mengatakan tak sepakat dengan cara pasangannya menghabiskan uang.
Sementara itu, pakar hubungan mengatakan, urusan tentang keuangan adalah hal yang penting dalam menjaga hubungan.
"Sejak dulu, yang beredar tentang pengetahuan terhadap sebuah hubungan lebih kepada pencarian pasangan jiwa. Padahal, di bawah ide itu ada hal lain yang penting. Bagi kebanyakan orang, uang adalah hal yang penting untuk mengarahkan dan mempertahankan sebuah pernikahan," kata Bradford Wilcox, direktur The National Marriage Project, dari University of Virginia.
Namun, diakui Wilcox, tidak semua rahasia keuangan akan sama membahayakannya dengan masalah lain dalam pernikahan.
Contoh, menyembunyikan struk belanja sepatu dengan harga sedikit di atas rata-rata tidak akan separah berbohong tentang bercinta dengan orang lain.
Namun, pola suka menyembunyikan struk belanja yang nilainya sangat besar, apalagi tagihan kartu kredit yang membengkak bisa menyembunyikan masalah hubungan yang besar, bahkan petunjuk salah satu pasangan itu siap mengakhiri hubungan. Ini yang berbahaya.
"Berbohong soal uang cenderung berada pada posisi yang abu-abu, sementara bohong soal masalah seksual cenderung hitam-putih," jelas Wilcox.
Scott Stanley, pengarang buku Fighting for Your Marriage mengatakan, bagaimana pasangan menghadapi pertengkaran mengenai masalah keuanganlah yang terpenting, serta bagaimana mengkomunikasikan tentang hal itu.
Menurut Wilcox, risetnya menunjukkan, pertarungan dengan utang adalah hal umum yang membuat ketegangan dalam hubungan, sementara menabung untuk masa depan adalah hal yang baik untuk hubungan.
"Karena menabung merupakan pertanda Anda dan dia sama-sama punya bayangan untuk memiliki aset bersama di masa depan," jelasnya.
Penulis: Today/ Nadia Felicia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar