6 Kebiasaan Tidur yang Aneh


Gangguan tidur tak hanya berupa sulit untuk memejamkan mata. Gangguan tidur bisa juga dialami manusia berupa tindakan-tindakan aneh yang dilakukan saat tertidur. Bisa juga berupa tindakan yang menyebabkan orang tertidur.

Kebiasaan tidur aneh ini memang membuat penderitanya terganggu. Belum lagi kebiasaan tersebut bisa berbahaya bagi kesehatan. Berikut enam kebiasaan tidur yang aneh.

1. Sindrom Sleeping Beauty
Sindrom yang dialami seorang gadis yang tidur selama sepuluh hari ini dialami Louisa Ball, 15 tahun. Dia tidur dengan tenang tanpa bergerak. Kondisi langka ini disebut Sleeping Beauty Sickness. Dokter-dokter tidak mengetahui apa yang menyebabkannya dan bagaimana menyembuhkannya. Mereka hanya menemukan bahwa sindrom ini menyerang remaja dan datang serta pergi dengan sendirinya setelah delapan hingga 12 tahun.

Akhirnya Louisa Ball didiagnosa menderita sindrom Kleine-Levin, yang di dunia penderitanya tak lebih dari seribu orang. Korbannya biasanya hidup normal, dan tiba-tiba tanpa peringatan, mereka akan tidur selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Setelah itu, penderitanya akan tiba-tiba bangun, namun dalam keadaan diorientasi dan tidak sepenuhnya sadar.

2. Sexsomnia
Gangguan tidur ini dialami Haley Batty, 23 tahun yang membuatnya berhubungan seks sepanjang malam, hanya saja ia dalam kondisi tertidur. Kondisi medis ini menjadikan Batty menginginkan seks saat ia tertidur. “Aku bisa berhubungan seks tiga hingga empat kali pada malam hari tergantung stamina pasanganku, namun di pagi hari, aku tidak mengetahui apa pun,” ujarnya. Menurut penelitian, seksomnia ini menimpa 11 persen lelaki dan empat persen perempuan.

Pada 8 Agustus 2007, seorang teknisi asal Inggris dibebaskan dari tuduhan perkosaan setelah para juri menemukannya tidak bertanggungjawab atas tindakannya berhubungan seks dengan gadis berusia 15 tahun karena ia dalam kondisi tertidur.

3. Jet Lag Konstan
Orang yang terkena gangguan ini memiliki jam internal dalam tubuhnya yang menolah untuk mengakui standar 24 jam dalam sehari, dan karenanya tidak bisa menghubungkan malam hari sebagai waktu tidur dan siang hari saatnya terbangun. Sebagai contoh, seseorang yang secara alami memiliki jam biologis 28 jam akan tidur dengan interval empat jam setiap hari. Gangguan ini biasa dialami mereka yang buta karena kurangnya sensitivitas pada cahaya. 



4. Narkolepsi
Ini adalah istilah untuk orang yang tertidur tiba-tiba saat melakukan aktivitas reguler. Tak heran jika serangan ini bisa datang tanpa diharapkan ketika mereka sedang beraktivitas normal, seperti tengah mengemudi, joging, atau bahkan sedang mencuci piring.

Narkolepsi adalah gangguan tidur neurological yang biasa dihubungkan dengan tertidur di waktu yang acak. Mereka yang narkolepsi cenderung langsung masuk ke kondisi tidur REM (Rapid Eye Movement) ketika biasanya mimpi sering terjadi dan ini adalah tahap yang paling nyenyak.

Penyebab narkolepsi belum bisa ditentukan. Banyak diyakini penyebabnya adalah gangguan imunitas, namun bisa juga genetik. Biasanya penderitanya diberi obat anti-depresi, atau obat hipnosis seperti Xyrem.

5. Cataplexy
Cataplexy biasa berupa tertidur saat emosi hebat menyerang. Dalam kasus ini contohnya dialami Claire Scott, 24 tahun, yang saat merasa geli dan kemudian tertawa, ia tiba-tiba jatuh tertidur. “Anakku suatu hari menceritakan sebuah lelucon. Saat aku tertawa, hal yang kuketahui berikutnya suamiku membangunkanku dari lantai,” ujar Scott, ibu dua anak yang tinggal di Jersey, Channel Islands. Gangguan ini menyerang lima dari 10.000 orang. Penderita cataplexy biasa mengalami hilangnya kendali otot temporer yang biasa dipicu oleh emosi.

6. Nocturnal Sleep-Related Eating Disorder (NSRED)
Gangguan yang juga dikenal sebagai Sleep-Related Eating Disorder (SRED) ini menggabungkan parasomnia dan gangguan makan. Menurut para dokter dan psikiater, NSRED terkait erat dengan Night Eating Syndrome (NES) hanya saja penderita NES dalam keadaan sadar.

Kondisi ini dialami Anna Ryan yang mengalami NSRED selama satu setengah tahun dan ia langsung bertambah 27 kg dalam waktu itu. Ia menyadarisnya ketika merasa kelelahan pada siang hari sementara ia merasa cukup tidur. Saat ia ke dokter, barulah ia menyadari bahwa ia makan pada saat tidur di malam hari.

Penulis: Oddee/ Dewi Ria Utari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...