Tahu nggak ternyata otak kita memiliki aturan tersendiri dan tidak semua orang tahu akan hal itu. Mau menjadi salah satu orang yang tahu akan aturan otak kita? Yuk simak pembahasan berikut ini :
Aturan otak atau dalam bahasa inggrisnya Brain Rules ini ditulis oleh Jhon Medina, seorang biologi molekuler. Dia menyatakan bahwa otak kita yang kompleks itu memiliki 12 aturan cara kerja.
1. Bergerak melejitkan kemampuan otak
Well, otak kita ternyata dirancang untuk berjalan kaki. Ketika kita sedang bergerak, darah akan terpompa naik ke otak untuk mengalirkan oksigen dan glukosa. Aturan pertama ini menjelaskan mengapa kita mudah bosan ketika duduk diam di dalam kelas atau ruang kerja. Intinya tanpa pergerakan membuat oksigen yang mengalir ke otak berkurang, sehingga otak kita menganggap bahwa kita dalam keadaan istirahat (Benar juga, saya klo kelamaan duduk di kelas cepat mengantuk…)
Seberapa jauh normalnya kita harus berjalan kaki dalam sehari? Pak Jhon menyatakan 19 kilometer per hari ( Weh?? jauh amat??).
2. Otak kita juga berevolusi
Kita mengatasi dunia ini dengan cara beradaptasi dengan perubahan lingkungan. ‘Kita bukan makhluk yang terkuat di bumi ini, tapi otak kita berkembang menjadi yang ‘Terhebat”. Otak kita akan berkembang selama menangani penyelesaian persoalan dan membangun relasi dengan orang lain.
Kemampuan memahami persoalan dan membangun relasi dengan orang lain menjadi aktivitas bertahan hidup yang paling utama, bahkan hingga hari ini. Bukan saja di sekolah, kedua kemampuan itu juga kita butuhkan di tempat kerja.
Praktis: Bila kita tidak nyaman dengan orang lain maka kita tidak bisa efektif. Ketika murid tidak nyaman dengan gurunya maka belajar menjadi tidak efektif. Ketika bawahan tidak nyaman dengan atasannya maka bekerja menjadi tidak efektif. Maka dari itu, belajarlah menyimak motivasi orang lain dan bangun relasi agar otak kita bekerja efektif.
3. Setiap otak tersusun secara berbeda
Otak kita, dari kecil mengalami perkembangan yang luar biasa. Ada serangkaian hubungan yang terbangun antar ujung syaraf seiring dengan penghilangan hubungan yang lain. Apa yang kita lakukan dan pelajari dalan kehidupan mengubah bentuk fisik otak kita, mengubah susunan otak kita.
Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda dalam menjalani hidup. Tidak ada dua otak manusia yang sama yang menyimpan informasi yang sama dengan cara yang sama di tempat yang sama. Ada jutaan cara untuk menjadi cerdas sebagaimana diyakini konsep kecerdasan majemuk Howard Gardner. Sayangnya, banyak diantaranya tidak muncul dalam tes IQ.
Praktisnya: Perlakukan diri kita dan orang lain sebagai individu unik yang mempunyai cara belajarnya sendiri.
4. Kita tidak memperhatikan hal-hal membosankan
Otak bisa diibaratkan sebagai lampu sorot (spotlight) yang menyorot berbagai macam hal di sekitarnya. Lampu sorot otak ini hanya dapat fokus pada satu hal pada satu waktu: Tidak ada multitasking bagi otak.
Lampu sorot otak itu ‘menyukai’ sesuatu yang membangkitkan emosi dan ‘mudah beralih’ ketika menyorot sesuatu yang membosankan. Ceramah atau pembicaraan yang biasa-biasa saja hanya mendapat perhatian dari otak kita kurang dari 10 menit.
Praktisnya: Pancing perhatian orang yang mendengarkan kita bicara setelah 10 menit melalui cerita yang menyentuh emosi. Hindari interupsi dalam mengerjakan suatu tugas karena akan meningkatkan jumlah kesalahan.
5. Ulangi untuk Mengingat
Otak itu ibarat mesin pengolah informasi yang mempunyai beragam mekanisme. Salah satunya, declarative memory yang mempunyai 4 tahap pengolahan informasi: mengodekan – menyimpan – memanggil – dan melupakan.
Kalau kita mengingat informasi dengan cara yang biasa-biasa saja, maka kita akan segera melupakan. Ibarat ketemu cewek yang biasa-biasa saja maka kita segera melupakan begitu saja. Beda kalau pertama bertemu begitu mempesona, wah sampai rumah pun masih terbayang-bayang wajahnya. (bener kan…?). Semakin rumit kita mengodekan informasi semakin kuat memori itu.
Praktisnya: Kaitkan suatu informasi baru dengan informasi lama. Buat jembatan keledai untuk merangkai suatu informasi. Ulangi untuk mengingat suatu informasi dengan pola yang berbeda.
6. Ingatlah untuk mengulang
Sebagian besar memori menghilang dalam hitungan detik. Proses melupakan itu bagus karena kita tidak perlu menyimpan informasi yang tidak relevan dan membantu menentukan prioritas. Ingatlah yang kejadia sekarang, bukan masa lalumu. Tapi bila kita ingin mengingat suatu informasi, maka ingatlah untuk mengulang.
Praktisnya: Ingatlah suatu informasi secara bertahap dan mengulanginya dalam jeda waktu yang terpola waktunya.
7. Tidur baik, berpikir pun baik.
Otak mengalami ketegangan terus menerus sepanjang hari. Bahkan ketika tidur pun, otak kita tidak sepenuhnya beristirahat. Otak tetap aktif secara ritmis selama kita tidur. Kurang tidur akan menurunkan perhatian, pengambilan keputusan, memori kerja, mood, keterampilan kuantitatif, penalaran bahkan ketangkasan motorik.
Praktisnya: Tidur secukupnya.
8. Otak yang stress tidak belajar secara sama
Otak kita terlatih untuk menghadapi bahaya atau stress dalam durasi pendek, semacam ancaman dari hewan buas. Contoh : Jika kita dikejar anjing maka otak kita dalam keadaan stress ringan dan dengan stress ringan ini otak kita bekerja lebih cepat dalam mengambil keputusan (sama seperti SKS = Sistem Kebut Semalam.. haha). Stress yang ‘ringan’ meningkatkan kinerja kita, sedangankan stress ‘kronis’ melumpuhkan kemampuan kita belajar.
Ingat! Kita punya otak satu, otak yang sama yang kita pakai di rumah, sekolah maupun kantor. Stress di suatu tempat akan berpengaruh pada kinerja kita di tempat lain.
Praktisnya: Jangan stress. Bangun relasi dan emosi yang stabil di rumah, itu kunci. Klo cara saya menghilangkan stress kronis dengan mendengarkan musik rock!! Coba dengan cara kalian sendiri.
9. Rangsanglah lebih banyak indera
Kita menyerap informasi tentang suatu kejadian melalui indera, menerjemahkan dalam bentuk sinyal listrik, menyebarkan ke bagian otak terpisah dan ketika mengingat kita merekonstruksikan ingatan kejadian itu.
Semakin banyak indera yang mendapatkan informasi atas suatu kejadian maka semakin mudah kita merekronstruksi ingatan akan kejadian tersebut. Hasil riset, Efek Proust, bau dapat memicu memori, hingga 10-50% lebih baik. Bau bahkan memicu emosi kita. Makannya kita disarankan untuk menggunakan wangi-wangian untuk merangsang kerja otak kita dalam proses belajar (Asal jangan bau kaki ya..).
Praktisnya: Ciptakan ruangan yang baunya bisa diasosiasikan positif.
10. Penglihatan mengungguli indera-indera kita.
Sebenarnya kita tidak melihat dengan mata kita, kita melihat dengan otak kita. Apa yang kita lihat bukanlah yang terlihat, tapi apa yang diberitahukan otak untuk kita lihat. Tak heran maka kita sering terjebak menilai orang dari tampilan luar, karena memang begitu cara kerja otak kita.
Kita paling bagus belajar dan mengingat dengan gambar, bukan kata-kata tertulis atau terucap. Mendengar sekarang maka 3 hari kemudian hanya teringat 10% (ahahah… gw banget!), sementara dengan melihat kita masih mengingat 65%. Teks akan mencekik otak kita, otak tidak mengenal kata-kata, tapi mengenal gambar. Ketika mengingat “Gajah pakai baju warna merah”, kita akan “melihat” gambar gajahnya, bukan tulisan g-a-j-a-h.
Praktisnya: Buang powerpoint yang penuh dengan teks dan poin-poin (Setuju!!). Gunakan gambar yang berasosiasi dengan suatu informasi untuk belajar.
11. Otak pria dan wanita berbeda
Kalangan kesehatan mental sudah mengenali perbedaan antara pria dan wanita. Pria lebih mudah terkena schizophrenia dibandingkan wanita. Dengan rasio 2 banding 1, wanita memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan pria, temuan setelah wanita mengalami pubertas dan terus stabil sampai 50 tahun berikutnya.
Pria dan wanita merespon stress dengan cara yang berbeda. Pria mengaktifkan amygdala di ‘sebelah kanan’ otak mereka, wanita mengaktifkan ‘sebelah kiri’. Aktivasi sebelah kiri akan membuat orang lebih mengingat detil, aktivasi sebelah kiri akan membuat orang mengingat intinya.
Praktisnya: Sesuaikanlah kerja otak kita sesuai dengan jenis kelamin kita masing-masing
12. Kita adalah penjelajah alami yang kuat
Hasrat untuk mengeksplorasi begitu besar dalam diri kita. Hasrat itu tetap ada meski kita berada dalam ruang kelas dan ruang kerja. Bayi adalah model cara kita belajar. Bukan dengan pasif terhadap lingkungan, tapi aktif berksplorasi, melakukan pengamatan, membuat dugaan, lakukan pengujian dan kesimpulan.
Hebatnya, beberapa bagian otak dewasa tetap lentur seoerti bagian otak bayi supaya kita dapat menciptakan syaraf-syaraf dan mempelajari baru sepanjang hayat.
Praktisnya: Teruslah menjadi anak kecil yang penuh takjub dan pertanyaan pada dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar