Mengapa Pantai di Maladewa Berpendar Biru?


Pernahkah Anda berjalan-jalan di pantai yang berpendar biru saat malam hari? Jika Anda pernah menginjakkan kaki di Vaadhoo Island, Maladewa, mungkin pengalaman ini pernah Anda cecap.

Doug Perrine, seorang fotografer lepas, mengabadikan momen langka yang terjadi di salah satu pantai di pulau tersebut: sebuah hamparan pantai berpendar biru akibat luapan plankton bercahaya (bioluminescent).

"Sesekali salah satu bintik cahaya terang akan muncul dan berjalan sampai ke pantai," kata Perrine takjub. Bahkan dia menjumpai kepiting hantu menangkap makhluk-makhluk berpendar itu dan membawa mereka kembali ke liang.

Sebenarnya ada banyak jenis organisme yang mampu memendarkan cahaya. Namun organisme berpendar yang dijumpai di Maladewa itu ada kemungkinan protista dan krustacea laut bernama copepoda. Tubuh kedua organisme itu akan mengeluarkan cahaya jika merasa terganggu.

Cahaya yang dijumpai di pantai itu dihasilkan pasangan pigmen-enzim yang bekerja saling menguatkan, yakni pigmen yang disebut luciferin dan enzim bernama luciferase. Luciferin bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan cahaya dan luciferase mempercepat reaksinya.

Organisme tertentu menggunakan bioluminescence untuk mengalihkan perhatian predator dengan cara mengganggu perilaku berenang mereka dan mencegah mereka memangsa organisme itu. Tapi mekanisme ini biasanya kurang optimal di pantai.

Selain itu, berbagai hewan lain menggunakan pasangan pigmen-enzim yang sama untuk menghasilkan cahaya, antara lain kunang-kunang, anglerfish, dan ubur-ubur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...