Jakarta, Bagi kebanyakan orang, probiotik seringkali identik dengan yogurt. Namun jangan sepelekan makanan yang mengandung bakteri baik itu. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit.
"Ada peningkatan minat terhadap intervensi priobiotik," tulis salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association. Studi tersebut menemukan bahwa probiotik sangat berguna untuk melawan masalah pencernaan umum: antibiotic-associated diarrhea (AAD) atau diare akibat antibiotik.
Namun studi itu juga menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu lebih banyak lagi, diantaranya menangkal infeksi dan mendorong sistem kekebalan tubuh, begitu juga dengan meningkatkan kesehatan kewanitaan hingga melawan obesitas.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini kami paparkan 6 cara probiotik menjaga kesehatan kita seperti dilansir dari Huffingtonpost, Selasa (22/5/2012).
1. Probiotik Menjaga Kesehatan Pencernaan
Setiap orang memiliki lebih dari 1.000 jenis bakteri berbeda yang hidup dalam saluran pencernaan dan membantu memecah makanan serta menyerap nutrisi. Namun ketika kita minum antibiotik, obat yang dirancang untuk membunuh bakteri penyebab penyakit tersebut itu juga membunuh flora usus sehat yang membantu kita mencerna makanan.
Menurut studi yang dilakukan JAMA, sekitar 30 persen pasien yang minum antibiotik dilaporkan menderita diare akibat antibiotik (AAD). Solusinya, para dokter pun meresepkan berbagai produk yang mengandung probiotik agar saluran pencernaan kembali terisi dengan bakteri baik. Studi ini juga menemukan bahwa cara tersebut dianggap cocok bagi banyak pasien.
Namun probiotik juga bisa membantu mengatasi masalah pencernaan lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa probiotik bermanfaat bagi penderita irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus yang sulit diobati dengan gejala seperti nyeri perut, kram, kembung, diare dan sembelit.
Dalam sebuah studi, pasien IBS wanita mengalami beberapa pengurangan gejala seperti nyeri perut ketika diberi suplemen dari strain bakteri baik, Bifidobacterium infantis.
Bahkan bagi pasien yang tak memiliki masalah kesehatan, probiotik dapat membantu mengelola pencernaan secara menyeluruh. Challa berargumen dalam bukunya, Probiotics for Dummies bahwa bakteri baik membantu "mendesak keluar" bakteri jahat di dalam usus. Jika usus diisi dengan bakteri baik maka takkan ada tempat untuk bakteri jahat.
2. Probiotik Menjaga Kesehatan Kandung Kemih
Menurut sebuah penelitian, probiotik menjadi semacam antibiotik bagi orang-orang yang menderita infeksi saluran kemih.
Selain itu, ada bukti bahwa probiotik biasa dapat membantu mencegah bakteri jahat menyerang saluran kemih dengan menjaga populasi bakteri baik tetap berada di saluran tersebut.
Infeksi saluran kemih sangat sering terjadi, terutama pada wanita. Sebagian besar infeksi tersebut bisa hilang dengan minum antibiotik, namun menurut literatur dari University of Maryland Medical Center, sekitar 30-40 persen kasusnya bisa saja kembali terjadi.
3. Probiotik Mengatasi Alergi
Penelitian tentang alergi masih minim namun setidaknya ada satu studi yang menemukan hubungan antara wanita yang mengonsumsi probiotik selama kehamilan dengan 30 persen pengurangan eksim masa kanak-kanak (gejala awal alergi) pada bayinya.
Peneliti memilih beberapa wanita yang memiliki riwayat alergi musiman atau yang pasangannya punya riwayat alergi. Bayi yang menerima probiotik in-vitro juga memiliki tingkat peradangan jaringan 50 persen lebih tinggi. Peneliti pun menduga inilah yang memicu sistem kekebalan tubuh dan mengurangi terjadinya alergi.
4. Probiotik Menjaga Kesehatan Kewanitaan
Sama halnya dengan saluran pencernaan, kesehatan vagina juga sangat bergantung pada keseimbangan bakteri baik dan jahat. Ketika tidak seimbang, hal ini dapat menyebabkan satu-dua gejala penyakit yang sangat umum seperti bakterial vaginosis dan infeksi ragi. Faktanya, bakterial vaginosis bisa menyebabkan infeksi ragi.
Beberapa studi kecil telah menemukan bahwa probiotik L. acidophilius dapat membantu mencegah infeksi. Probiotik juga berperan khusus dalam kesehatan kehamilan, terutama karena biasanya wanita hamil sangat rentan terhadap infeksi vagina.
Bacterial vaginosis pun telah diindikasikan sebagai faktor yang berkontribusi pada kelahiran prematur sehingga penggunaan probiotik akan berpotensi menyelamatkan dan memelihara kesehatan janin.
5. Probiotik Memelihara Kekebalan Tubuh
Secara mengejutkan, salah satu fungsi utama dari bakteri baik adalah untuk merangsang respon kekebalan tubuh.
Makanan yang kaya probiotik akan memelihara flora usus yang baik dan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Bahkan dalam sebuah studi kecil pada sejumlah pelajar, pelajar yang diberi minuman susu fermentasi memperlihatkan peningkatan produksi limfosit dalam tubuhnya yang menunjukkan adanya respon kekebalan tubuh yang baik.
6. Probiotik Melawan Obesitas
Pada 2006, peneliti Stanford University menemukan bahwa penderita obesitas memiliki bakteri usus yang berbeda daripada orang yang berat badannya normal. Hal ini merupakan indikasi pertama bahwa flora usus memainkan peranan penting bagi pemeliharaan berat badan.
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu penderita obesitas yang telah menjalani operasi penurunan berat badan untuk mempertahankan berat badannya.
Selain itu, dalam sebuah penelitian pada wanita yang mencoba menghilangkan lemak perut, penambahan kapsul lactobacillus dan Bifidobacterium membantu mengurangi lingkar pinggangnya.
Namun masih belum jelas bagaimana probiotik memainkan peranan dalam penurunan berat badan dan ada beberapa kontroversi tentang seberapa signifikan proses penurunan berat badan yang dikaitkan dengan probiotik tersebut.
Meski begitu selama sumber probiotiknya rendah kalori dan sehat, penurunan berat badan dengan menggunakan probiotik tak berbahaya untuk dicoba.
(ir/ir)
"Ada peningkatan minat terhadap intervensi priobiotik," tulis salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association. Studi tersebut menemukan bahwa probiotik sangat berguna untuk melawan masalah pencernaan umum: antibiotic-associated diarrhea (AAD) atau diare akibat antibiotik.
Namun studi itu juga menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu lebih banyak lagi, diantaranya menangkal infeksi dan mendorong sistem kekebalan tubuh, begitu juga dengan meningkatkan kesehatan kewanitaan hingga melawan obesitas.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini kami paparkan 6 cara probiotik menjaga kesehatan kita seperti dilansir dari Huffingtonpost, Selasa (22/5/2012).
1. Probiotik Menjaga Kesehatan Pencernaan
Setiap orang memiliki lebih dari 1.000 jenis bakteri berbeda yang hidup dalam saluran pencernaan dan membantu memecah makanan serta menyerap nutrisi. Namun ketika kita minum antibiotik, obat yang dirancang untuk membunuh bakteri penyebab penyakit tersebut itu juga membunuh flora usus sehat yang membantu kita mencerna makanan.
Menurut studi yang dilakukan JAMA, sekitar 30 persen pasien yang minum antibiotik dilaporkan menderita diare akibat antibiotik (AAD). Solusinya, para dokter pun meresepkan berbagai produk yang mengandung probiotik agar saluran pencernaan kembali terisi dengan bakteri baik. Studi ini juga menemukan bahwa cara tersebut dianggap cocok bagi banyak pasien.
Namun probiotik juga bisa membantu mengatasi masalah pencernaan lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa probiotik bermanfaat bagi penderita irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus yang sulit diobati dengan gejala seperti nyeri perut, kram, kembung, diare dan sembelit.
Dalam sebuah studi, pasien IBS wanita mengalami beberapa pengurangan gejala seperti nyeri perut ketika diberi suplemen dari strain bakteri baik, Bifidobacterium infantis.
Bahkan bagi pasien yang tak memiliki masalah kesehatan, probiotik dapat membantu mengelola pencernaan secara menyeluruh. Challa berargumen dalam bukunya, Probiotics for Dummies bahwa bakteri baik membantu "mendesak keluar" bakteri jahat di dalam usus. Jika usus diisi dengan bakteri baik maka takkan ada tempat untuk bakteri jahat.
2. Probiotik Menjaga Kesehatan Kandung Kemih
Menurut sebuah penelitian, probiotik menjadi semacam antibiotik bagi orang-orang yang menderita infeksi saluran kemih.
Selain itu, ada bukti bahwa probiotik biasa dapat membantu mencegah bakteri jahat menyerang saluran kemih dengan menjaga populasi bakteri baik tetap berada di saluran tersebut.
Infeksi saluran kemih sangat sering terjadi, terutama pada wanita. Sebagian besar infeksi tersebut bisa hilang dengan minum antibiotik, namun menurut literatur dari University of Maryland Medical Center, sekitar 30-40 persen kasusnya bisa saja kembali terjadi.
3. Probiotik Mengatasi Alergi
Penelitian tentang alergi masih minim namun setidaknya ada satu studi yang menemukan hubungan antara wanita yang mengonsumsi probiotik selama kehamilan dengan 30 persen pengurangan eksim masa kanak-kanak (gejala awal alergi) pada bayinya.
Peneliti memilih beberapa wanita yang memiliki riwayat alergi musiman atau yang pasangannya punya riwayat alergi. Bayi yang menerima probiotik in-vitro juga memiliki tingkat peradangan jaringan 50 persen lebih tinggi. Peneliti pun menduga inilah yang memicu sistem kekebalan tubuh dan mengurangi terjadinya alergi.
4. Probiotik Menjaga Kesehatan Kewanitaan
Sama halnya dengan saluran pencernaan, kesehatan vagina juga sangat bergantung pada keseimbangan bakteri baik dan jahat. Ketika tidak seimbang, hal ini dapat menyebabkan satu-dua gejala penyakit yang sangat umum seperti bakterial vaginosis dan infeksi ragi. Faktanya, bakterial vaginosis bisa menyebabkan infeksi ragi.
Beberapa studi kecil telah menemukan bahwa probiotik L. acidophilius dapat membantu mencegah infeksi. Probiotik juga berperan khusus dalam kesehatan kehamilan, terutama karena biasanya wanita hamil sangat rentan terhadap infeksi vagina.
Bacterial vaginosis pun telah diindikasikan sebagai faktor yang berkontribusi pada kelahiran prematur sehingga penggunaan probiotik akan berpotensi menyelamatkan dan memelihara kesehatan janin.
5. Probiotik Memelihara Kekebalan Tubuh
Secara mengejutkan, salah satu fungsi utama dari bakteri baik adalah untuk merangsang respon kekebalan tubuh.
Makanan yang kaya probiotik akan memelihara flora usus yang baik dan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Bahkan dalam sebuah studi kecil pada sejumlah pelajar, pelajar yang diberi minuman susu fermentasi memperlihatkan peningkatan produksi limfosit dalam tubuhnya yang menunjukkan adanya respon kekebalan tubuh yang baik.
6. Probiotik Melawan Obesitas
Pada 2006, peneliti Stanford University menemukan bahwa penderita obesitas memiliki bakteri usus yang berbeda daripada orang yang berat badannya normal. Hal ini merupakan indikasi pertama bahwa flora usus memainkan peranan penting bagi pemeliharaan berat badan.
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu penderita obesitas yang telah menjalani operasi penurunan berat badan untuk mempertahankan berat badannya.
Selain itu, dalam sebuah penelitian pada wanita yang mencoba menghilangkan lemak perut, penambahan kapsul lactobacillus dan Bifidobacterium membantu mengurangi lingkar pinggangnya.
Namun masih belum jelas bagaimana probiotik memainkan peranan dalam penurunan berat badan dan ada beberapa kontroversi tentang seberapa signifikan proses penurunan berat badan yang dikaitkan dengan probiotik tersebut.
Meski begitu selama sumber probiotiknya rendah kalori dan sehat, penurunan berat badan dengan menggunakan probiotik tak berbahaya untuk dicoba.
(ir/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar