SEBUAH bintang yang terlalu dekat dengan pusat galaksi ditarik gravitasi "lubang hitam" hingga terkoyak.*
BALTIMORE, (PRLM).- Lubang hitam (black hole) supermasif mengintai di setiap galaksi, massanya milyaran kali lebih besar dari matahari, dan NASA baru saja menangkap benda berbahaya itu tengah "melahap" sebuah bintang.
Sebuah bintang merah raksasa yang mengembara terlalu dekat dengan pusat galaksi yang jauhnya 2,7 miliar tahun cahaya ditarik gravitasi yang sangat besar dari sebuah lubang hitam, kemudian dihancurkannya.
Ini pertama kalinya sebuah observatorium melihat sebuah bintang yang hancur dengan cara ini.
Menggunakan teleskop di darat dan di antariksa, sebuah tim astronom yang dipimpin Suvi Gezari dari Universitas Johns Hopkins, Baltimore, AS, mengidentifikasi korbannya adalah bintang yang kaya gas helium.
"Ketika bintang itu terkoyak oleh gaya gravitasi dari lubang hitam, beberapa bagian dari bintang itu jatuh ke dalam lubang hitam, sedangkan sisanya dikeluarkan pada kecepatan tinggi," kata Gezari, seperti dikutip Mail Online.
Galaxy Evolution Explorer, sebuah observatorium NASA di ruang angkasa, dan teleskop Pan-STARRS1 di puncak Haleakala di Hawaii merupakan yang pertama membantu mengidentifikasi peristiwa tersebut. (Aya/A-107)***
BALTIMORE, (PRLM).- Lubang hitam (black hole) supermasif mengintai di setiap galaksi, massanya milyaran kali lebih besar dari matahari, dan NASA baru saja menangkap benda berbahaya itu tengah "melahap" sebuah bintang.
Sebuah bintang merah raksasa yang mengembara terlalu dekat dengan pusat galaksi yang jauhnya 2,7 miliar tahun cahaya ditarik gravitasi yang sangat besar dari sebuah lubang hitam, kemudian dihancurkannya.
Ini pertama kalinya sebuah observatorium melihat sebuah bintang yang hancur dengan cara ini.
Menggunakan teleskop di darat dan di antariksa, sebuah tim astronom yang dipimpin Suvi Gezari dari Universitas Johns Hopkins, Baltimore, AS, mengidentifikasi korbannya adalah bintang yang kaya gas helium.
"Ketika bintang itu terkoyak oleh gaya gravitasi dari lubang hitam, beberapa bagian dari bintang itu jatuh ke dalam lubang hitam, sedangkan sisanya dikeluarkan pada kecepatan tinggi," kata Gezari, seperti dikutip Mail Online.
Galaxy Evolution Explorer, sebuah observatorium NASA di ruang angkasa, dan teleskop Pan-STARRS1 di puncak Haleakala di Hawaii merupakan yang pertama membantu mengidentifikasi peristiwa tersebut. (Aya/A-107)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar