5 Cara Ajari Bayi Anda untuk Bersosialisasi

Manusia adalah makhluk sosial. Bahkan saat masih dalam kandungan.

Ketika bayi masih di dalam rahim, bayi sudah belajar untuk mengenal suara Anda. Inilah tahap pertama manusia untuk bersosialisasi. Begitu ia lahir, proses sosialisasi ini tetap berjalan.

Sayangnya tidak semua orang menyadari bahwa bayi sudah bisa menyerap lingkungannya. Bayi juga adalah makhluk yang cepat belajar. Jadi siapkan diri Anda untuk mengajari bayi Anda lima cara ini supaya bisa bersosialisasi.

1. Penuhi kebutuhannya.
Ketika bayi Anda menangis, itu karena ia membutuhkan sesuatu. Lakukan apa pun yang bisa membuat bayi Anda mendapatkan kebutuhannya. Cara ini akan membangun kepercayaannya pada Anda, yang nantinya juga akan mengajarkan dia untuk mempercayai orang lain. Ini juga mengajarkan padanya untuk belajar meminta hal yang diperlukannya.

2. Bermain tiru-tiruan.
Ketika bayi Anda berbaring, dia tidak hanya menatap ruang kosong. Ia melihat Anda dan menyerap setiap gerakan Anda, terutama ekspresi wajah. Ketika Anda menggendongnya dan menatapnya, coba lakukan berbagai macam ekspresi seperti menjulurkan lidah, atau memelototkan mata. Apapun yang cukup sederhana untuk ditirukan. Nanti perlahan-lahan ia akan menirukannya. Inilah cara bayi belajar mengekspresikan wajahnya.

3. Pandangi matanya.
Begitu Anda melihat bahwa bayi Anda menatap Anda, tataplah balik. Buat kontak mata dan coba untuk bertahan memandang tatapannya. Hal ini akan mengajarkannya untuk melakukan kontak mata dan memberikannya situasi komunikasi non-verbal.

4. Tersenyum.
Pada usia sekitar tiga bulan, sesuatu yang menakjubkan akan terjadi. Setelah selama ini Anda tersenyum padanya, maka ia akan balas tersenyum pada Anda. Pastikan ia membalas senyum Anda. Inilah usia ketika bayi mulai membedakan emosi, dan dia akan sering berbagi pada Anda. Anda akan menyadari bahwa ia akan balas tersenyum saat Anda tersenyum, dan menangis ketika ia tahu bahwa Anda sedang sedih.

5. Ajak bicara.
Jauh sebelum bayi belajar banyak kata, ia akan membuat suara. Ketika ia mengeluarkan suara berbuih-buih, ia sebenarnya berbicara dengan Anda. Tak peduli apakah Anda jadi menirukan suaranya atau menggunakan bahasa Anda sendiri, yang penting Anda mengajaknya bicara. Cara ini akan mengajarkannya alur dialog yang alami. Yaitu bicara dan merespon. Juga mengajarkan dasar untuk berbicara yang sopan.
Penulis: Sheknows/ Dewi Ria Utari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...